Powered By Blogger

Selasa, 16 November 2010

ZAKAT


A. Pengertian, Dasar Hukum, Hikmah dan Syarat-Syaratnya

            Zakat secara bahasa artinya tumbuh atau suci. Sedangkan menurut syara’ ialah kegiatan mengeluarkan sebagian harta tertentu untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan syarat-syarat tertentu.
            Hukum zakat fardhu (wajib) ain bagi orang-orang muslim yang telah mencukupi syarat-syaratnya. Allah SWT berfirman :
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka” (QS.At-Taubah : 103)
            Hikmah zakat antara lain :
  1. Mendidik jiwa suka memberi.
  2. Membersihkan jiwa dari sifat-sifat kikir.
  3. Menolong penghidupan fakir dan miskin.
  4. Menjaga hubungan baik dan memperkokoh persaudaraan.
  5. Menjaga timbulnya sifat-sifat iri dan dengki.
  6. Menjaga timbulnya pencurian dan perampokan.
  7. Untuk menegakkan dan memelihara agama Islam.
Syarat-syarat zakat antara lain :
  1. Orang Islam            4.   Milik penuh
  2. Baligh                       5.   Sampai nisabnya
  3. Orang merdeka       6.   Sampai setahun (selain biji, bauh dan barang tambang)

B. Harta yang Wajib Dizakatkan, Nisabnya dan Kadar yang Wajib Dikeluarkan

            Adapun harta yang wajib dizakati itu ialah :
  1. Emas, perak dan uang        4.   Hasil bumi, makanan pokok dan buah-buahan
  2. Harta perniagaan                 5.   Barang tambang dan barang temuan
  3. Binatang ternak
1.  Zakat emas, perak dan uang
     a.   Emas : nisabnya 20 dinar (mitsqal) sekitar 96 gram. Zakatnya 2,5% atau seperempat puluhnya.
b.      Perak  : nisabnya 200 dirham, sekitar 672 gram. Zakatnya 2,5%.(Emas dan perak yang dipakai perempuan dan tidak berlebih-lebihan (bukan untuk disimpan) maka tidak wajib dizakati).
c.      Uang   : dasar peredaran uang adalah emas. Maka orang yang mempunyai uang seharga 96 gram emas atau lebih, wajib dikeluarkan zakatnya 2,5%.
2.   Zakat harta perniagaan (perdagangan)
      a.     Harta perniagaan : harta dagangan yang mencapai jumlah 96 gram emas, wajib dikeluarkan zakatnya sebanyak 2,5%. Yang dihitung bukan untungnya saja, tapi seluruh pokok dan labanya.
      b.      Harta Koperasi, perseroan dan lain-lain : yaitu harta milik banyak orang tetapi menjadi satu perniagaan, maka hukumnya dihitung sebagai satu perniagaan. Nisab zakatnya seperti satu perniagaan.
3.   Zakat binatang ternak
       a.     Kambing/domba : nisabnya 40 ekor wajib mengeluarkan zakatnya.
               40-120 ekor              : zakatnya 1 ekor
               121-200 ekor            : zakatnya 2 ekor
               201-300 ekor            : zakatnya 3 ekor
               301-400 ekor            : zakatnya 4 ekor
               401-500 ekor            : zakatnya 5 ekor
               Tiap bertambah 100 ekor zakatnya 1 ekor.
        b.    Lembu/kerbau/sapi : nisabnya 30 ekor ke atas, wajib mengeluarkan zakatnya.
               30 ekor         : zakatnya 1 ekor berumur 1-2 tahun (tabii)
               40 ekor         : zakatnya1ekor berumur 2-3 tahun   (musinnah)
               60 ekor         : zakatnya 2 ekor tabii
               70 ekor         : zakatnya 1 ekor tabii dan 1 ekor musinnah
               80 ekor         : zakatnya 2 ekor musinnah
               90 ekor         : zakatnya 3 ekor tabii
               100 ekor       : zakatnya 2 ekor tabii dan 1 ekor musinnah
         c.   Unta : seseorang yang mempunyai 5 ekor unta ke atas, wajib mengeluarkan zakatnya dengan aturan sebagai berikut.
               -5 ekor zakatnya 1 ekor kambing
               -10 ekor zakatnya 2 ekor kambing
               -15 ekor zakatnya 3 ekor kambing
               -20 ekor zakatnya 4 ekor kambing
               -25 ekor zakatnya 1 ekor unta betina berumur 1 tahun menginjak tahun ke-2, jika  tidak ada 1 ekor unta jantan berumur 2 tahun menginjak tahun ke-3.
               -36 ekor zakatnya 1 ekor unta betina berumur 2 tahun menginjak tahun ke-3.
               -46 ekor zakatnya 1 ekor unta betina berumur 3 tahun menginjak tahun ke-4.
               -61 ekor zakatnya 1 ekor unta betina berumur 4 tahun menginjak tahun ke-5.
               -76 ekor zakatnya 2 ekor unta jantan berumur 2 tahun menginjak tahun ke-3.
               -91 ekor zakatnya 2 ekor unta betina berumur 3 tahun menginjak tahun ke-4.
               Kemudian tiap-tiap bertambah 40 ekor unta zakatnya 1 ekor unta berumur 2-3 tahun dan tiap-tiap bertambah 50 ekor zakatnya 1 ekor unta berumur 3-4 tahun.
4.   Zakat hasil bumi, makanan pokok dan buah-buahan
      Hasil bumi yang wajib dizakati ialah : hasil bumi yang dapat menjadi makanan pokok, seperti padi (beras), jagung, gandum, sagu dll, serta buah-buahan yaitu : kurma dan anggur. Segala macam hasil bumi yang sudah bersih nisabnya 5 wasak yaitu sekitar 700 kg. Adapun hasil bumi yang masih berkulit nisabnya 10 wasak, yaitu sekitar 1.400 kg. Apabila hasil bumi tersebut di atas diairi dengan air hujan, air mata air dan sebagainya, dengan tidak mengeluarkan biaya untuk membeli atau ongkos membawa air, maka zakatnya 10%. Adapun yang pengairannya menggunakan biaya atau upah, maka zakatnya 5%.
5.   Zakat barang tambang dan temuan
      Barang tambang yang wajib dizakati hanyalah emas dan perak. Nisabnya adalah 1 mitsqal (sekitar 96 gram) untuk emas dan 200 dirham (sekitar 672 gram) untuk perak. Maka dikeluarkan zakatnya sebesar 2,5%.
      Adapun barang temuan (rikaz) yaitu emas dan perak, nisabnya sama seperti barang tambang dan zakatnya sebesar 20% atau 1/5 (seperlima).
C. Mustahiq Zakat
1.      Fakir ialah orang miskin yang tidak berharta dan tidak kuasa untuk bekerja atau berusaha guna mencukupi hajat nafkahnya, sedangkan orang yang menanggung (menjamin) belum ada.
2.      Miskin ialah orang yang tidak mencukupi hajat nafkahnya, meskipun ia punya usaha tetapi tidak mencukupi kebutuhannya. sedangkan orang yang menanggung (menjamin) belum ada.
3.      ‘Amil ialah orang (panitia) yang mengurusi zakat sejak mengumpulkan dan membagi-bagikan hanya kepada yang berhak.
4.      Muallaf ialah orang yang baru masuk Islam.
5.      Budak ialah hamba sahaya yang mempunyai perjanjian dengan tuannya untuk dimerdekakan dengan jalan menebus dirinya.
6.      Gharimin ialah orang yang mempunyai hutang karena suatu kepentingan yang bukan maksiat dan ia tidak mampu untuk melunasinya.
7.      Fisabilillah ialah :
a.       Orang yang berperang di jalan Allah, karena itu ia tidak dapat mencari nafkah pada saat itu.
b.      Untuk usaha-usaha guna meninggikan agama Islam dan ajaran-ajarannya, seperti mendirikan masjid sekolah, rumah sakit dan lain-lain.
8.      Ibnu sabil ialah musafir yang kehabisan bekal dalam bepergian dengan maksud baik, seperti menuntut ilmu, menyiarkan agama Allah dan lain-lain.
D. Zakat Fitrah, Dasar Hukumnya dan Pelaksanaannya
1.   Pengertian zakat fitrah
      Ialah zakat yang diwajibkan bagi setiap muslim yang memiliki kelebihan bagi keperluan dirinya dan keluarganya pada hari raya Idul Fitri. Orang yang wajib dizakati yaitu :  - Badannya sendiri, besar kecil, laki-laki perempuan merdeka ataupun hamba.
                  - Orang yang di bawah tanggungannya, anak, istri, ibu dll.
2.   Syarat-syarat zakat fitrah
a.       Orang Islam
b.      Ada kelebihan makanan untuk sekeluarga pada hari itu.
c.       Orang itu hidup di waktu matahari terbenam pada akhir bulan ramadhan.
3.   Takaran zakat fitrah
      Tiap orang/badan zakatnya 1 sha atau sekitar 2,305 kg dibulatkan menjadi 2,5 kg dari beras atau lainnya yang menjadi makanan pokok di masing-masing negeri.
4.   Waktu membayar zakat fitrah
a.       Waktu yang dibolehkan : mulai dari awal Ramadhan sampai penghabisan Ramadhan.
b.      Waktu wajib    : semenjak terbenam matahari pada penghabisan Ramadhan.
c.       Waktu yang afdhal : sesudah shalat shubuh sampai sebelum shalat idul fitri.

            Hukum zakat fitrah adalah wajib. Rasulullah SAW bersabda :
            “Rasulullah SAW. Mewajibkan zakat fitrah, segantang (2,5 kg) kurma atau gandum atas hamba sahaya, orang merdeka, laki-laki, perempuan, anak kecil, dewasa yang beragama Islam”(HR. Bukhari&Muslim).

            Sedangkan pelaksanaannya, pendistribusian zakat fitrah dilakukan pada awal-awal Ramadhan untuk membantu keberadaan fakir dan miskin menjelang lebaran karena harga pada saat ini melonjak. Oleh karena itu, pendistribusian zakat fitrah pada malam lebaran kurang tepat karena besoknya toko-toko tutup sehingga orang miskin terpaksa menunda keinginannya. Padahal tujuan zakat fitrah untuk membahagiakan mereka pada satu hari lebaran. Hal lain yang tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan adalah jumlah yang seharusnya didistrubusikan. Pada hadits di atas ditegaskan jumlah zakat fitrah sebanyak 1 (satu) gantang namun jumlah ini masih diperselisihkan jika dialihkan kepada ukuran kilogram. Menurut Abu Hanifah 1 (satu) gantang sama dengan 3.5 kg sedangkan menurut Imam Syafi'i sekitar 2.7 kg.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar